ABOUT MY SELF
Halo semua! Namaku Devi
Indah Syafitri. Di rumah, aku biasa dipanggil Indah, namun teman sekelasku memanggilku
Devi. Aku merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Aku memiliki seorang adik
laki-laki dimana selisih umur kami adalah 7 tahun. Aku lahir di Pasuruan 17 tahun silam. Aku tinggal di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Ayahku bekerja sebagai karyawan di salah satu industri minuman,
sedangkan ibuku bekerja sebagai karyawan di salah satu industri makanan.
Hobiku adalah bermain
tenis meja. Saat aku masih duduk di bangku TK, ayahku sering sekali mengajakku
untuk ikut latihan tenis meja. Aku pernah mengikuti beberapa turnamen tenis
meja saat duduk di bangku SD, namun hal tersebut tidak berlanjut hingga saat
ini karena satu dan lain hal. Selain itu, aku juga suka membaca buku, terutama
novel fiksi genre fantasi, serta kegiatan lettering.
Di keramaian aku memang
tidak terlalu banyak bicara dan cenderung menjadi pendengar. Mungkin beberapa
orang menganggapku pribadi yang kaku, namun sebenarnya tidak. Aku memang sulit
untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang-orang baru, serta sering
merasa kurang nyaman berada di keramaian atau berada di tengah-tengah orang
banyak. Meskipun begitu, sejak kecil aku sudah terbiasa dengan kondisi ramai,
sebab rumahku berada di pinggir jalan raya Surabaya-Malang. Bahkan, aku tidak
terbiasa dengan suasana yang sepi dan merasa terganggu dengan hal itu.
Tahun ini, aku lolos
salah satu jalur masuk perguruan tinggi, yaitu jalur SBMPN. Setelah gagal pada
beberapa jalur masuk perguruan tinggi, akhirnya aku bisa mewujudkan salah satu
mimpiku untuk mengenyam pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Aku mengambil
Program Studi D-III Administrasi Bisnis di Politeknik Negeri Malang. Awalnya
aku tidak yakin untuk mengambil program studi ini, karena masuk ranah soshum
yang mana sebelumnya aku hanya belajar materi saintek karena memang tujuan
awalku mengambil program studi ranah saintek, serta waktu itu, aku sedang
mempersiapkan diri untuk tes SKD sekolah kedinasan. Namun, dugaanku salah,
sesuatu yang kuanggap tidak mungkin menjadi mungkin, dengan aku berhasil lolos
SBMPN dan juga tes SKD sekolah kedinasan yang jadwal tesnya hanya selisih kurang
dari 24 jam.
Salah satu yang menjadi
motivasiku untuk selalu semangat, yaitu Ibuku. Hadirnya Beliau, aku belajar bagaimana
menjadi pribadi yang mandiri, kritis, bertanggung jawab, dan teguh pada
pendirian, serta mengajarkanku untuk selalu ikhlas dan yakin bahwa dibalik
kegagalan, Allah akan menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita
harapkan.
Komentar
Posting Komentar